Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Friday, 11 May 2012

Konoha of The Deep Blue Tree


Real Title                            : Kon no Ki Konoha
Author                                 : Sumomo Yumeka
Artist                                   : Sumomo Yumeka

Translation from Manga by aku-tenshi



                 "Hanya di musim gugur, saat daun-daun yang telah mati berguguran, aku bisa bertemu
                  Laki-laki misterius itu
                 Aku mencintainya"


Konoha of The Deep Blue Tree


Itu membutuhkan banyak waktu untuk bisa sampai ke sana dari rumahku dengan menggunakan bis monorel ... di depannya terdapat sebuah gunung kecil.

Jika kamu adalah orang dewasa, akan membutuhkan waktu paling banyak setengah hari untuk bisa menyusuri seluruh gunung. Ayahku bilang itu adalah tempat yang berharga.

Hari itu ...

Ketika aku masih kecil, Ayahku membawaku untuk mengunjungi gunung itu.
"Akino, jangan pergi terlalu jauh!", perintahnya. "Ya, aku tahu!", jawabku.

Sambil berjalan-jalan di sekitar tempat yang letaknya tak jauh dari tempat Ayahku dan mengumpulkan batu-batu kecil untuk bermain-main. Tiba-tiba aku menemukan sebuah daun yang gugur, yang warnanya berbeda dari daun-daun di sekitarnya.

Aku pun memungutnya, "Biru tua ...", gumamku.

Ku angkat kepalaku untuk melihat pohon macam apa yang telah menggugurkan daun ini. Pohon itu, dari batang  sampai dengan ujung daun-daunnya, merupakan sebuah pohon yang seluruhnya berwarna biru tua.

"Aneh sekali ...", kataku sambil tetap memerhatikan pohon tersebut.
Karena tak percaya, aku pun mendekati pohon tersebut dan memukul-mukul batang pohonnya, "Apa ini asli?"

"Itu menyakitkan.", kata suara di seberang.

Aku melihat, di balik pohon itu ada sesosok anak lelaki, ia memiliki rambut yang pendek seleher, namun berponi. Memakai baju lengan panjang, celana panjang, dan sepatu, yang keseluruhannya berwarna biru tua.

"Mengumpatlah", perintahnya sambil memperhatikan sesuatu di sebelah kirinya.

"Eh?", jawabku bingung.

"Cepat"

Walaupun masih bingung dengan maksudnya, aku pun menuruti perintahnya, mengumpat di balik semak-semak yang jaraknya tak jauh dari laki-laki itu. Tak lama kemudian dari balik semak-semak,

Datang seorang laki-laki tua, ia memiliki alis, jenggot dan rambut belah tengah yang panjang, juga memiliki hidung yang panjang. Jalannya bungkuk dan seluruh badannya berwarna coklat muda.

Sambil mengendus-endus mencari sesuatu, ia mendekati anak lelaki itu dan berkata, "Aku mencium bau anak manusia.", ia menatap anak lelaki itu, "Hei, Konoha, jika kau menyembunyikannya, berikan itu padaku.".

"Di sini tidak ada manusia, kau sudah pikun(dengan baunya). Kapan kau pergi?"

Laki-laki tua itu berbalik pergi dan berkata, "Karena aku akan menyesal jika aku mati, aku akan tetap tinggal sampai tahun depan."

Kaget dengan apa yang kulihat, aku pun berlari meninggalkan tempat itu dan menuju tempat ayahku.
"Ayah!"

Sambil terus menarik-narik baju Ayahku dan terlihat panik, "Ini mengerikan, Ayah! Aku menemukan sebuah pohon berwarna biru tua!". Ayahku berbalik dan menggenggam tanganku.

"Dan di dekatnya ada seorang lelaki berwarna biru tua dan ada seorang lelaki tua berwarna coklat muda!"

"Ahahaha kau ini bicara tentang apa?"

Melihat Ayahku yang tak percaya, aku pun merogoh sakuku untuk mengambil daun berwarna biru tua yang sebelumnya ku pungut, "Aku tidak berbohong! Aku punya daunnya!".

Ku genggam daun itu, namun tak sempat ku tunjukkan pada Ayahku, dari ujung daun itu, semakin lama daunnya semakin mengikis dan akhirnya menguap terbawa angin. Melihat keanehan itu, aku hanya terdiam.

"Ayo, pulang.", ajak Ayahku. Aku masih terdiam. "Ayolah.", ajaknya lagi.

Aku pun tersadar, "Ah ..". Kemudian berbalik melihat jalan yang ku telusuri sebelumnya menuju pohon berwarna biru tua itu. "Tapi aku tidak berbohong!", tegasku seraya mengejar langkah Ayahku.

"Tak apa. Aku tahu jalannya.", pikirku.

Keesokan harinya seusai pulang sekolah, aku mengunjungi gunung itu lagi sendirian. Tak lama lagi aku akan menemukan daun berwarna biru tua, jika aku beruntung aku juga bisa bertemu dengan anak laki-laki yang berambut biru tua.

"Aneh sekali, aku belum menemukannya ..", gumamku.

Hanya itulah yang kupikirkan.
Namun, jika aku lebih memerhatikan keadaan, aku pasti tersadar bahwa matahari sudah terbenam dan bulan sudah muncul.

Hutan di saat malam hari dengan hutan di saat siang hari sangat berbeda. Jalan menuju rumah pun menghilang dengan cepat. Sadar dengan itu, aku pun pasrah sambil duduk bersandar di bawah pohon. Kemudian terdengar suara langkah kaki.

Aku melihat ada kaki di depanku. Kemudian, menengadah untuk melihat siapa orang itu.
Dia adalah anak laki-laki dengan rambut berwarna biru tua yang kemarin bertemu denganku. "Jika kau mencari jalan keluar, berarti kau beruntung.", ia mulai berjalan, aku pun mengikutinya dari belakang.

Sepanjang jalan kami hanya diam. Namun, aku terus memerhatikannya, aku masih penasaran dengannya.

"SRAKK!", tiba-tiba muncul burung hutan dari balik dedaunan pohon. Karena refleks, aku pun memeluk laki-laki tersebut, tapi tidak bisa.

Walaupun tubuhnya terlihat nyata, ia tidak bisa kusentuh seolah-olah ia adalah hantu. Aku pun berhenti dan memeluk kedua tanganku, "Apakah Anda hantu, Tuan?", tanyaku.

To be continue ...

1 comments:

Dewanti Kunto Wiyati said...

beh, dasar, maniak naruto ( .__.)

Post a Comment